RSS

My Academic Journey

Krishna Purnawan Candra. Lahir 1964 di Surabaya dari pasangan Rahlan Iskandar Gandasasmita dan Suprihatin. Pindah ke Balikpapan pada tahun 1970 pada triwulan pertama Sekolah Dasar dan meneruskan Sekolah Dasar di SD 2 Pertamina Balikpapan, tamat pada tahun 1975. Pada tahun 1976 melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP 1 Pertamina Balikpapan, lulus pada tahun 1979. Pada tahun yang sama melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 10 Surabaya, selesai pada tahun 1982.

Pada tahun 1982 mulai mengenyam pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Proyek Perintis (PP) 2, jalur tanpa tes masuk. Pada dua bulan pertama (Juli-Agustus) sebagai mahasiswa melewati masa matrikulasi (kuliah bagi mahasiswa yang masuk melalui jalur PP 2. Melewati Tahun Akademik pertama di IPB (1982/1983) dalam program Tahun Persiapan Bersama (TPB) di Kelompok VI,

Masa-masa di TPB sangat berkesan. Pada saat itu terjadi letusan Gunung Galunggung yang membuat Kota Bogor gelap karena debu. Setelah melewati bulan pertama perkuliahan, mulailah agenda yang ditakuti oleh mahasiswa TPB yaitu harus menghadapi ujian setiap Mata Kuliah yang dilakukan terjadwal. Satu Mata Kuliah setiap minggunya, sehingga praktis tidak ada waktu luang atau bersantai. Belajar terus sepanjang minggu, kecuali hari Sabtu dan Minggu. Hanya di dua hari itu bisa sedikit bernapas lega dan bersama teman-teman lain Brata, Gunawan dipandu oleh Kak Lawalata mulai menikmati hobby mendaki gunung. Gunung Gede, Pangrango dan Gunung Salak adalah tiga gunung yang sempat didaki dan merasakan kebesaran dan keagungan Allah SWT yang maha besar dan maha kuasa. Di Di TPB, praktikum Agama Islam yang sangat terstruktur dan baik membuat pemahaman tentang Agama Islam bukan hanya soal ibadah melainkan merupakan jalan hidup.

Setelah melewati TPB, pada semester III (TA 1983/1984) memilih Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian sebagai Almamater dan lulus bulan Februari tahun 1987, dengan gelar Insinyur (Ir.). Skripsi yang ditulis berjudul “Pengaruh Suhu dan Waktu Pengarangan Bagas dengan Destilasi Kering terhadap Mutu Arang Aktif yang Dihasilkan”, dibawah bimbingan Dr.Ir.Abdul Aziz Gani, M.Sc. dan Ir.H.Guring Pohan (Staf BBIHP Bogor). Banyak kawan dan sahabat yang terus dikenang, bang Meika, Khaswar (Iwan), UnHas, Arief S, Kiki, Encep, Muchlis, Thaufik, Priyono, Iskandar, Hindra, Budi S, Budi W, Lin, Rifda, dan teman-teman mondok di Gunung Batu Gunawan, Erwin, Anom, dan banyak lagi, serta tak lupa Ust.Thamrin.

Pada bulan Maret tahun 1989 mulai menjadi Dosen di Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, sebagai Asisten Ahli Madya untuk Mata Kuliah Kimia Anorganik, Kimia Organik, dan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Kemudian kembali ke kota hujan melanjutkan ke Program Magister di Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor (PPs-IPB) pada Program Studi Ilmu Pangan pada tahun 1990 dengan beasiswa TMPD, dan mendapatkan gelar Magister Sain (M.S.) pada bulan Juni tahun 1993. Judul Tesis yang ditulis adalah “Telaah Pengklonan Gen Protease dari Bacillus stearothermophilus kedalam Escherichia coli“, dibawah bimbingan Dr.Ir.Maggy Thenawijaya Suhartono, Dr.Ir.Budiatman Satiawihardja, M.Sc., dan Dr.Ir.Hajrial Aswidinoor, M.Sc., serta tak lupa yang banyak memberi bimbingan dan arahan Dr.Ir.Antonius Suwanto, M.Sc. Tak lupa kepada teman-temanku seperjuangan dalam menempuh S2, Murhadi, Bambang, Gesang, Ani, Diah, Miskita, Amhar, Prima, Rindam, Martina, Krisno dan Uswatun.

Kembali ke Samarinda dan sempat membantu mengasuh beberapa Mata Kuliah seperti Kimia Anorganik, Kimia Organik, Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Gizi dan Pangan, serta Genetika selama 1 tahun. Pada Awal menempuh studi S2 (1991), menikah dengan Dra.Yuliani dan dikaruniai 2 orang anak, Yahya Pramudya Ekananta (April, 1992) dan Aulia Adistya Candra (Nopember, 1995), yang kemudian menemani selama studi S3 di Universitat Kiel, Jerman (1996-2000).

Pada bulan Juni 1994 memulai persiapan studi lanjut Program Doktor (S3) ke Jerman dengan beasiswa DAAD, di Goethe Institut Jakarta, bersama-sama teman-teman yang julahnya 25 orang. Enam bulan di Jakarta belajar bahasa dan budaya Jerman, kemudian melanjutkan persiapan studi tersebut dengan memperdalam kemampuan bahasa Jerman selama 6 bulan.

April 1995 adalah lembaran baru dalam hidup karena akhirnya dapat mewujudkan mimpiku sejak kecil untuk belajar di Jerman. Berangkat dari Jakarta menjelang malam dan tiba di Frankfurt pada pagi esok harinya, kami dijemput oleh official DAAD. Musim semi baru mulai, tapi terasa masih sangat dingin karena baru saja datang dari negeri tropis. Dari 25 orang, kami ber-6 (Adam, Karna, Sukestriyanto, Wayan Bambang, dan Asep) diantarkan ke airport domestik untuk melanjutkan penerbangan ke Bremen, sedangkan yang lain menggunakan kereta api ke kota-kota lain, yaitu Goettingen dan Mannheim.  Selama belajar bahasa Jerman di Bremen, bersama-sama teman-teman meluangkan waktu setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu) menyelusuri kota-kota di Jerman dengan menggunakan fisilitas Wochenende Tiket (tiket yang murah, waktu itu DM25 yang bisa dipakai selama Sabtu-Minggu untuk 5 orang).

September 1995, berangkat ke Kiel, ibu kota Schleswig-Holstein, negara bagian paling utara dari Jerman, untuk memulai program S3 di Christian-Albrects Universitaet zu Kiel (CAU-Kiel / Uni Kiel). Asep (almarhum, 2020) adalah kawan satu-satunya dari rombongan tersebut yang juga belajar di Uni Kiel. Pondokan pertama adalah Asrama Mahasiswa Studentendorf, asrama dengan disain sebuah rumah bertingkat dua, masing-masing 4 kamar (1 orang per kamar) dengan dua kamar mandi.

Setelah satu tahun belajar di Jerman, kemudian pindah ke apartemen bersama keluarga yang menyusul ke Jerman pada tahun 1996. Belajar, bekerja, menulis di Institut fuer Biochemie (Jurusan Biokimia) pada Fakultas Kedokteran dengan bimbingan Prof.Dr.Roland Schauer (RIP 2020), dan Priv.Doz.Dr.Peter Roggentin. Dengan menyesuaikan latar pendidikan dan keahlian yang diminati, selama melakukan riset di Institut fuer Biochemie juga aktif mengikuti beberapa mata kuliah di Institut fuer Lebensmittelkunde (Ilmu Pangan dan Gizi). Selanjutnya melakukan promosi doktor pada akhir tahun 2000 pada Institut fuer Lebensmittelkunde dengan Promotor Prof.Dr.Helmut Ebersdobbler dengan judul disertasi “Isolation and Purification of Sialidase from Horse Liver”. Gelar yang diperoleh adalah Dr.oec.troph.

Tahun 2001, pulang ke Indonesia dan kembali mengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman dan sebagai Kepala Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian. Pada tahun 2004, Fakultas Pertanian membuka Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, dan diangkat menjadi Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian yang pertama. Setelah selesai sebagai Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian pada tahun 2008, kemudian diangkat menjadi Kepala Pusat Penelitian Sumberdaya Alam Universitas Mulawarman (2008-2010). Tahun 2009 sampai dengan 2013 menjabat Pembantu Dekan Bidang Akademik pada Fakultas Pertanian. Sejak 1 April 2013 diangkat dalam Jabatan Akademik Guru Besar pada Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, setelah sebelumnya melalui jenjang Lektor pada tahun 2004 dan Lektor Kepala pada tahun 2006.

Pengabdian selanjutnya dibidang administrasi Pendidikan Tinggi adalah menjadi Ketua Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian pada tahun 2013-2015, kemudian menjadi Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Pascasarjana Universitas Mulawarman (2015-sekarang).

 

2 responses to “My Academic Journey

  1. chuking

    7 June 2011 at 03:45

    sipdah…

     
  2. evi desiaryanti

    23 February 2012 at 01:54

    Subhanallah,,
    Keren banget pak.
    Sangat menginspirasi..
    Semoga kami juga bisa spt bapak.aamiin.

     

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

 
%d bloggers like this: